JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo melepaskan kemarahannya kepada menteri-menteri Kabinet negara itu yang tidak bersatu hati dan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan krisis Covid-19 di negara berkenaan.
Dalam sebuah klip video, Jokowi dengan nada tegas dan kelihatan amat marah mendakwa tiada progres yang dapat dilihat dalam menghadapi pandemik Covid-19.
Malah beliau tidak teragak-agak memberi amaran akan membubarkan agensi atau melakukan rombakan Kabinet sekiranya isu tersebut masih belum selesai.
“Pembayaran tunjangan untuk doktor, untuk doktor-doktor pakar dan pekerja perubatan perlu segera dikeluarkan.
“Bantuan sosial yang ditunggu masyarakat perlu segera diagihkan.
“Kalau ada masalah, perlu diambil tindakan segera,” tegasnya.
Jokowi membuat kenyataan tersebut semasa satu sidang plenari pada 18 Jun lalu bagaimanapun video berkenaan hanya tersebar termasuk di media-media sosial semalam, kira-kira 10 hari selepas sesi itu berlangsung.
Menurut Pengarah Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, penyebaran video tersebut bukan dibuat secara kebetulan sebaliknya beliau berpendapat, ianya sengaja dilakukan bagi mengingatkan menteri-menteri Kabinet mengenai rombakan boleh dilakukan jika isu tersebut masih belum diselesaikan.
“Jokowi mungkin sedang menguji reaksi masyarakat sekiranya rombakan Kabinet benar-benar berlaku,” katanya.
Burhanuddin bagaimanapun kecewa apabila Presiden hanya bertindak tegas sekarang sedangkan rakyat telah lama memendam rasa akibat kelembapan kerajaan dalam memerangi Covid-19.- Agensi
Video Berkaitan
Ancaman reshuffle mencuat setelah video Presiden @jokowi memarahi menterinya dirilis akun YouTube Sekretariat Presiden. Dalam Sidang Kabinet Paripurna, 18 Juni lalu, ia berbicara dengan nada tinggi saat membahas isu terkait pandemi dan ekonomi nasional. #Narasinewsroom pic.twitter.com/T6aJyv79Cb
— Narasi Newsroom (@NarasiNewsroom) June 28, 2020
kredit : Twitter @NarasiNewsroom
Dont blame the minister, indonesian themself did not adhere to sofial distancing what so ever..